Sabtu, 19 Desember 2015

INFO-Manfaat Hutan Mangrove

Hutan Mangrove merupakan hutan yang terdapat di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan terpengaruh oleh pasang surut (daerah intertidal). Hutan ini tumbuh dengan baik di tempat-tempat yang terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik, seperti di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, di muara-muara sungai atau tempat lain yang mengalami perlambatan arus ombaknya.
Ekosistem hutan mangrove memiliki karakteristik yang khas berupa aerasi yang kurang baik, salinitas tanahnya yang tinggi dan penggenangan periodik oleh pasang-surut air laut. Sehingga hanya sedikit jenis tanaman yang dapat tumbuh pada ekosistem ini dan jenis-jenisnya pun bersifat khas hutan mangrove.


Di Kecamatan Larangan, keberadaan hutan mangrove banyak dijumpai di perairan pantai sepanjang Pantai Talang Siring Desa Montok dan Desa Kaduara Barat. Sebagai sebuah tipe hutan yang tumbuh pada daerah peralihan antara ekosistem darat dan ekosistem laut, hutan mangrove mempunyai fungsi perlindungan ganda terhadap kelestarian kedua ekosistem tersebut. Fungsi perlindungan hutan mangrove terhadap wilayah daratan antara lain :
(1)  Menahan hembusan angin kencang dari  laut ke daratan pada saat malam hari ;
(2)  Menjaga garis pantai agar tetap stabil dan kokoh dari abrasi air laut ; dan
(3)  Sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rembesan air laut ke darat, atau sebagai filter air asin menjadi air tawar.
Sedangkan fungsi perlindungan  hutan mangrove terhadap ekosistem laut antara lain :
(1)  Suspensi erosi yang dibawa oleh aliran air sungai dari daerah hulu diendapkan pada daerah tidak jauh dari garis pantai sehingga tidak merusak ekosistem laut pada daerah yang lebih dalam ;
(2)  Menjaga kualitas air laut untuk mendukung kehidupan mahluk hidup di dalamnya ; dan
(3)  Menyediakan nutrien berlimpah sebagai rantai makanan bagi makluk hidup yang berada di laut.

Selain fungsi perlindungan ekosistem daratan dan laut, hutan mangrove juga memiliki manfaat baik secara fisik, biologis maupun ekonomis. Beberapa manfaat fisik hutan mangrove dapat dikelompokan sebagai berikut:
1)    Menjaga agar garis pantai tetap stabil
2)    Melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan abrasi.
3)    Menahan badai/angin kencang dari laut
4)    Menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga memungkinkan terbentuknya lahan baru.
5)    Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar
6)    Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan penyerap CO2.

Manfaat Biologis hutan mangrove antara lain:
  1.  Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting bagi plankton, sehingga penting pula bagi keberlanjutan rantai makanan.
  2.  Tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-ikan, kerang, kepiting dan udang.
  3. Tempat berlindung, bersarang dan berkembangbiak dari burung dan satwa lain.
  4. Sumber plasma nutfah & sumber genetik.
  5. Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota
     Sedangkan Manfaat Ekonomis Hutan Mangrove 
          1)    Penghasil kayu : bakar, arang, bahan bangunan.
          2)    Penghasil bahan baku industri : pulp, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan.
          3)     Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng melalui  tambak silvofishery
          4)    Tempat wisata, penelitian & pendidikan
            

          Beberapa jenis mangrove yang banyak ditemukan antara lain adalah jenis api-api (Avicennia sp.), bakau (Rhizophora sp.), tancang (Bruguiera sp.), dan bogem atau pedada (Sonneratia sp.) merupakan tumbuhan mangrove utama yang banyak dijumpai. Jenis-jenis mangrove tersebut adalah kelompok mangrove yang menangkap, menahan endapan dan menstabilkan tanah habitatnya. Jenis api-api (Avicennia sp.) atau di dunia dikenal sebagai black mangrove mungkin merupakan jenis terbaik dalam proses menstabilkan tanah habitatnya karena penyebaran benihnya mudah, toleransi terhadap temperartur tinggi, cepat menumbuhkan akar pernafasan (akar pasak) dan sistem perakaran di bawahnya mampu menahan endapan dengan baik. Mangrove besar, mangrove merah atau Red mangrove (Rhizophora sp.) merupakan jenis kedua terbaik. Jenis-jenis tersebut dapat mengurangi dampak kerusakan terhadap arus, gelombang besar dan angin.

         Dengan fungsi perlindungan yang begitu besar seperti disebutkan di atas, diharapkan akan  menggugah kesadaran masyarakat untuk memelihara kelestariannya. Mari kita Lestarikan hutan mangrove untuk kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

2 komentar:

  1. Sekarang kan lagi tren kerajinan mangrove, trus gmn pelestariannya???

    BalasHapus
  2. Idealnya, upaya pemulihan hutan mangrove dilakukan atas kerjasama pemerintah dan masyarakat. biayanya dari pemerintah, sedangkan perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi keberhasilannya dilaksanakan oleh masyarakat khusunya masyarakat pesisir.
    Dengan melibatkan masyarakat,proses reboisasi dan rehabilitasi hutan mangrove yang dimulai dari proses penanaman, perawatan dan penyulaman tersebut masyarakat ikut andil dalam prosesnya untuk menumbuhkan keperdulian terhadap kelestarian hutan mangrove supaya tidak rusak lagi.

    BalasHapus