Hutan Mangrove merupakan hutan yang terdapat di atas rawa-rawa berair
payau yang terletak pada garis pantai dan terpengaruh oleh pasang surut (daerah
intertidal). Hutan ini tumbuh dengan baik di tempat-tempat yang terjadi
pelumpuran dan akumulasi bahan organik, seperti di teluk-teluk yang terlindung
dari gempuran ombak, di muara-muara sungai atau tempat lain yang mengalami perlambatan
arus ombaknya.
Ekosistem hutan mangrove memiliki karakteristik yang khas berupa aerasi
yang kurang baik, salinitas tanahnya yang tinggi dan penggenangan periodik oleh
pasang-surut air laut. Sehingga hanya sedikit jenis tanaman yang dapat tumbuh
pada ekosistem ini dan jenis-jenisnya pun bersifat khas hutan mangrove.
Di Kecamatan Larangan, keberadaan hutan mangrove banyak dijumpai di perairan pantai sepanjang Pantai Talang Siring Desa Montok dan Desa Kaduara
Barat. Sebagai sebuah tipe hutan yang tumbuh pada daerah peralihan antara
ekosistem darat dan ekosistem laut, hutan mangrove mempunyai fungsi
perlindungan ganda terhadap kelestarian kedua ekosistem tersebut. Fungsi
perlindungan hutan mangrove terhadap wilayah daratan antara lain :
(1) Menahan hembusan angin kencang dari
laut ke daratan pada saat malam hari ;
(2) Menjaga garis pantai agar tetap stabil dan kokoh dari abrasi air laut ;
dan
(3) Sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rembesan air laut ke
darat, atau sebagai filter air asin menjadi air tawar.
Sedangkan fungsi perlindungan hutan mangrove terhadap ekosistem laut antara
lain :
(1) Suspensi erosi yang dibawa oleh aliran air sungai dari daerah hulu
diendapkan pada daerah tidak jauh dari garis pantai sehingga tidak merusak ekosistem
laut pada daerah yang lebih dalam ;
(2) Menjaga kualitas air laut untuk mendukung kehidupan mahluk hidup di
dalamnya ; dan
(3) Menyediakan nutrien berlimpah sebagai rantai makanan bagi makluk hidup
yang berada di laut.
Selain
fungsi perlindungan ekosistem daratan dan laut, hutan mangrove juga memiliki
manfaat baik secara fisik, biologis maupun ekonomis. Beberapa manfaat fisik hutan mangrove dapat dikelompokan sebagai berikut:
1) Menjaga agar garis pantai tetap stabil
2) Melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan abrasi.
3) Menahan badai/angin kencang dari laut
4) Menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga memungkinkan terbentuknya
lahan baru.
5) Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi menyaring air laut menjadi air
daratan yang tawar
6) Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan penyerap CO2.
Manfaat Biologis hutan mangrove antara lain:
- Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting bagi plankton, sehingga penting pula bagi keberlanjutan rantai makanan.
- Tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-ikan, kerang, kepiting dan udang.
- Tempat berlindung, bersarang dan berkembangbiak dari burung dan satwa lain.
- Sumber plasma nutfah & sumber genetik.
- Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota
Sedangkan Manfaat Ekonomis Hutan Mangrove
1) Penghasil kayu : bakar, arang, bahan bangunan.
2) Penghasil bahan baku industri : pulp, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan.
3) Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng melalui tambak silvofishery
4) Tempat wisata, penelitian & pendidikan
1) Penghasil kayu : bakar, arang, bahan bangunan.
2) Penghasil bahan baku industri : pulp, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan.
3) Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng melalui tambak silvofishery
4) Tempat wisata, penelitian & pendidikan
Beberapa jenis mangrove
yang banyak ditemukan antara lain adalah jenis api-api (Avicennia sp.),
bakau (Rhizophora sp.), tancang (Bruguiera sp.), dan bogem atau
pedada (Sonneratia sp.) merupakan tumbuhan mangrove utama yang banyak
dijumpai. Jenis-jenis mangrove tersebut adalah kelompok mangrove yang
menangkap, menahan endapan dan menstabilkan tanah habitatnya. Jenis api-api (Avicennia
sp.) atau di dunia dikenal sebagai black mangrove mungkin merupakan
jenis terbaik dalam proses menstabilkan tanah habitatnya karena penyebaran
benihnya mudah, toleransi terhadap temperartur tinggi, cepat menumbuhkan akar
pernafasan (akar pasak) dan sistem perakaran di bawahnya mampu menahan endapan
dengan baik. Mangrove besar, mangrove merah atau Red mangrove (Rhizophora
sp.) merupakan jenis kedua terbaik. Jenis-jenis tersebut dapat mengurangi
dampak kerusakan terhadap arus, gelombang besar dan angin.
Dengan fungsi perlindungan yang begitu besar seperti
disebutkan di atas, diharapkan akan menggugah kesadaran
masyarakat untuk memelihara kelestariannya. Mari
kita Lestarikan hutan mangrove untuk kelestarian lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat pesisir.
Sekarang kan lagi tren kerajinan mangrove, trus gmn pelestariannya???
BalasHapusIdealnya, upaya pemulihan hutan mangrove dilakukan atas kerjasama pemerintah dan masyarakat. biayanya dari pemerintah, sedangkan perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi keberhasilannya dilaksanakan oleh masyarakat khusunya masyarakat pesisir.
BalasHapusDengan melibatkan masyarakat,proses reboisasi dan rehabilitasi hutan mangrove yang dimulai dari proses penanaman, perawatan dan penyulaman tersebut masyarakat ikut andil dalam prosesnya untuk menumbuhkan keperdulian terhadap kelestarian hutan mangrove supaya tidak rusak lagi.