Rabu, 23 Desember 2015

INFO - PENYAKIT DARAH PADA PISANG




PENYAKIT DARAH PISANG atau
BDB (blood disease bacterium)

APAKAH ‘BDB’ ITU?

Penyakit layu ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas Solaracearum. Kerusakannya ditandai oleh pembusukan daging buah yang berwarna coklat kemerahan menyerupai darah. Sehingga bakteri penyebabnya disebut  ‘blood disease bacterium’ (BDB) atau penyakit darah pisang.



Bagaimana GEJALA Serangan ‘BDB’?
Gejala serangan BDB umumnya terlihat pada tanaman yang sudah berbuah, sedang pada tanaman yang masih muda belum menampakkan tanda serangan yang jelas.

1.     Pada tanaman dewasa (tanaman pisang yang sudah berbuah), gejala BDB dapat dilihat pada daun ketiga atau keempat dari pucuk yang mulai menguning serta disusul dengan daun berikutnya lalu mengering. Akibat dari semua daun menguning, maka pertumbuhan buah tidak sempurna.
2.     Apabila buah-buah pisang yang terserang BDB di belah, terlihat adanya cairan atau getah kental berwarna coklat kemerahan seperti darah yang berbau busuk.
Pada bagian dalam bonggol dan batang pisang yang terserang BDB, apabila dipotong bagian tengah terlihat bintik-bintik berwarna coklat kemerahan. Akhirnya berlanjut tanaman pisang akan menjadi kering dan mati. Gejala bintik coklat juga terlihat pada tangkai tandan pisang. 

 
 
 

Bagaimana CARA MENULAR nya?

Penularan penyakit melalui bibit, tanah, air irigasi, alat-alat pertanian atau serangga penular (vector).

Bakteri Pseudomonas solanacearum ini dapat ditularkan ke tanaman sehat melalui : tanaman, alat -alat pertanian, tanah yang terbawa alat-alat transportasi, aliran air dan vektor serangga yang menghisap bunga (jantung) pisang.

Mengapa penyakit darah pisang atau ‘BDB’ harus dikendalikan?  
Secara ekonomis, penyakit darah pisang (Pseudomonas solanacearum) sangat merugikan petani karena mampu menurunkan produksi bahkan gagal panen.

UPAYA PENGENDALIAN
1. Perketat Karantina Menghindari masuknya tanaman pisang yang terinfeksi ‘BDB dari daerah lain.
2. Sanitasi Menjaga kebersihan kebun pisang; tidak sembarangan menempatkan batang-batang pisang yang sudah di tebang; Membuat parit di sekitar barisan pisang, sehingga tidak tergenang apabila ada air hujan. Serta menerapkan sistem drainase yang baik.
3.  Desinfektan peralatan Peralatan yang akan dipergunakan harus disteril/dibersihkan dulu.
4.  Penggunaan Agen Hayati dan Pupuk Organik Pemberian Agensi Hayati dan Pemupukan dengan bahan organik akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme antagonis untuk membunuh bakteri perusak.
5.  Isolasi Apabila tanaman pisang sedang/akan keluar bunga dilakukan proteksi terhadap bunga tanaman pisang dari vektor serangga yaitu : di bungkus dengan kai atau kertas agar tidak di kunjungi oleh serangga penular sampai selesai pembungaan.
6. Eradikasi Apabila sudah terjadi serangan berat pada tanaman pisang, diadakan pemusnahan (menebang semua pisang yang ada pada lahan tersebut), dan diganti dengan tanaman pisang sehat.
 


3 komentar: